Previous Next
  • Menjadi berbeda

    Tak perlu ragu untuk berbeda diantara yang mengambil langkah sama karna setiap manusia adalah istimewa dengan setiap potensi dirinya

  • Kebaikan Hidup

    Seperti pohon yang tetap mengayomi lingkungannya, ia terus tumbuh menjulang tinggi tetapi ia tetap membiarkan cacing tanah mengambil sari pohonnya meskipun garuda yang gagah bertengger di puncaknya.

  • Berlomba dalam hidup

    Perlombaan dalam hidup tidak sekedar menyatakan siapa yang kuat dan lemah. Tetapi siapa yang bersungguh-sungguh dan setengah hati

  • Sekecil apapun yang ditemukan, itulah NIKMAT

    Kita senang lupa untuk bersyukur, hanya akan bersyukur saat sesuatu yang menggembirakan datang, padahal nafas saat ini adalah butiran nikmat yang tak akan pernah tergantikan. "Maka Nikmat Tuhan mana lagikah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman :13)

Sabtu, 13 Februari 2016

masa itu, buruk

Posted by Unknown | 00.22 Categories:
Pernah suatu waktu berada pada kondisi yang sangat menyenangkan
Saat dimana ketika melihat matahari pagi seolah tersenyum menyambut kita
Saat dimana ketika bulan menutup sang surya, hari menjadi semakin hangat dan tetap menyenangkan
Hari dimana bunga yang layu sekalipun tetap terlihat seperti menyungingkan senyum kebahagiaan
menyenangkan
Tapi ternyata tidak selamanya.
Kesadaran itu ada
Sadar bahwa sebagai makhluk Tuhan,
Ada kewajiban kita untuk kembali menghadap-Nya dan menumpahkan apa yang kita lakukan sebelum merendahkan diri ini
Saat dimana sisi keduniawian dikesampingkan
Mengharap setitik cahaya diberikan
Tapi setelah itu, keadaan menyenangkan mengaburkan segalanya
Lupa akan apa yang diucapkan dalam doa
Lupa kalau doa itu tidak cukup sekali
Lupa akan harga diri
dan Lupa jika Tuhan Maha Melihat
Mengulang pelanggaran aturan tertinggi
karena yang dipikiran cuma "senang-senang"
Sudah mencari muka di depan Tuhan, tetapi langsung berbelok 180 derajat dari segala kebaikan yang ada
Ibarat bunga mawar sudah mulai berbunga tetapi kemudian tiba-tiba badai datang menghancurkan semuanya
Habis tak tersisa
Begitu kiranya hasil setelah menghadap Tuhan tadi
Tapi tetap saja, mata tak bisa melepaskan dari hal hal menyenangkan itu
Hati ragu antara menolak dan tidak sementara pikiran seolah bersekongkol untuk tetap menikmatinya
dan akhirnya, pelanggaran lagi.
Begitu seterusnya sampai suatu saat ada rasa lelah menjalani kehidupan bertopeng ini
Sempurna, di depan orang banyak seolah bagai manusia berhati malaikat
Tapi ternyata busuk, mungkin di mata Tuhan juga
Apa yang akan aku sampaikan kepada yang Maha memiliki raga ini ketika Dia bertanya apa yang sudah aku buat? Topeng itu tidak bisa dipakai lagi, wujud aslilah yang terlihat
Tidak,
Keinginan tertinggi adalah menghadap dengan wajah suci
konsekuensinya, melepaskan kesenangan itu,

Melepaskan segalanya bukan hal yang mudah
Satu tahun pun bukan waktu yang gampang untuk menutup lembaran itu
Ingin rasanya merobek bagian lembar kesenangan, tapi ternyata
Ada suatu saat kita ingin kembali ke saat-saat itu
Ada suatu saat kita merasa itulah saat saat terindah dalam perjalanan hidup
Tapi tidak jika ingin berubah
Tidak jika ingin keluar dari zona nyaman itu
Memang pada kenyataannya isi pada lembaran itu tidak bisa dicoret, dan lembarannya akan tetap ada

Mungkin itulah yang orang sebut dengan masa lalu
yang sebenarnya tidak bisa diganti
Hanya bisa disesali dan diambil hikmah serta pelajaran darinya
yang harus memerlukan keteguhan hati agar tidak berpaling dan mengulangi
Pada akhirnya, inilah jalan insan yang dianggap baik
insan yang selalu hati-hati dalam melangkah
insan yang selalu mengucap maaf pada setiap doanya
insan yang sudah membuka buku baru dalam hidupnya,
Masa lalu, terima kasih, telah memberi pelajaran
dan karena masa lalu lah perbaikan saat ini terjadi.
Masa lalu, saatnya kita berpisah

sisa waktu

Posted by Unknown | 00.05 Categories:
Pagi itu, rombongan embun turun menambah sejuknya hari.
Kabut menyelimuti barisan pegunungan dan menyisakan puncak-puncaknya
Sarapan indah bagi mata yang telah lama tidak melihat betapa indahnya ciptaan Sang Pencipta di salah satu sudut kota, yang hanya setitik tempatnya di muka bumi.
Penyegar bagi jiwa, mengucap syukur sebagai pengingat atas kealpaan dan ketinggian hati
Diam..menikmati... indahnya rangkaian alam itu,
Dibawahnya tersebar rangkaian beton bertingkat dan atap-atap yang terlihat mungil, sebagai tanda padatnya kehidupan makhluk-makhluk-Nya di sudut kota ini
Tampak sesekali ada burung besi yang melintas, baik yang akan datang maupun berangkat
Tidak henti-hentinya hati ini mengucap kekaguman atas keindahan yang terbentang

...
Ketika ucapan kata pulang yang sebenarnya sangat tidak ingin didengar mendadak mengubah segala keindahan yang terbentang itu
Keindahan itu tidak dapat menyembunyikan dengan kecemasan dan kesedihan
Keindahan itu tidak dapat mengobati rasa takut
Keindahan itu tidak mampu membalikkan kebahagiaan di pagi-pagi sebelumnya
dan keindahan yang hadir terbentang itu tidak selaras dengan ketidakmampuan untuk menatap ke belakang demi menahan emosi dalam diri

Saat saling menggenggam sembari menguatkan bahwa akan ada perubahan dengan jalannya masing-masing
Saat saling berhadapan kemudian meyakinkan bahwa jalan yang berbeda akan membawa pada hasil yang disepakati bersama
Saat melepaskan senyum lalu alunan ceria itu hadir
Saat diam kemudian khawatir jika ada hal yang disimpan dan tidak mampu dipahami
 
Sepuluh menit yang berharga
Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, keresahan, kekesalan,
Sepuluh menit yang berharga
Ketika berada sangat dekat dan saat itu lepaslah semua kekacauan dalam pikiran
Saling diam, saling dekat, sambil menatap keindahan lukisan nyata di depan kedua pasang mata,
sambil meyakinkan janji dan rencana akan terpenuhi seperti berjalan di depan mata
Saat-saat sangat dekat yang sulit terhapuskan, cukup tersimpan rapat dalam memori ini, getaran hati dan diri yang diam terpaku, seperti tidak sadar bahwa ini adalah dia yang sudah sangat dekat padahal sebelumnya hanya suara yang sampai
Kemudian menyadari  bahwa kembali akan ada suara saja yang menyapa tanpa ada lagi raga yang akan bertemu
Sepuluh menit yang berharga telah berlalu
....
Sepuluh menit terakhir, berdoa semoga akan ada keajaiban perubahan pikiran.
Nyatanya semua berjalan sesuai rencana dan menyisakan lima menit terakhir
Lima menit terakhir...
Rangkaian barisan pegunungan, kabut, awan, embun, udara sejuk, ucapan kekaguman terlintas kembali
Bersyukur bisa menikmati keindahan pagi hari dengan seorang yang menawarkan ketenangan
Dua menit terakhir
Berdoa semoga setiap langkah dan rencana perlahan dapat berjalan dan saatnya memulai fondasi keyakinan dibalut kegigihan usaha
Satu menit terakhir, saling pamit, ucapan terima kasih atas apa yang telah berlalu beberapa hari ini serta pesan singkat
Tiga menit berlalu, menoleh dan meyakinkan semua akan baik-baik saja 
.....
Lima hari berlalu, semoga akan ada kesempatan menikmati lukisan-lukisan nyata itu lagi
pada waktu yang lebih lama


Minggu, 23 Agustus 2015

Posted by Unknown | 02.43 Categories:
Pernah mendengar asing di negeri sendiri?
dulunya biasa ada di lingkungan A kemudian lama terpisah lalu merasa asing dengan itu
Ketika dua pohon yang ditumbuhkan bersama sama pada satu tanah, dipupuk bersama-sama, hingga tumbuh beriringan dan berbunga sama-sama
suatu hari salah satu dari mereka harus dipindahkan ke tempat lain
ketika masing-masing dari mereka menghasilkan buah, kemudian dikumpulkan dalam satu wadah, masing-masing dari mereka merasa asing, padahal dulunya mereka pernah berbunga bersama
satu sumber bibit, pernah satu tanah,
pernah bersama bermandikan matahari dan bersama mempertahankan diri dari lebatnya hujan
tapi kini
masing-masing menyimpan perasaan tidak nyaman, padahal dulunya seiring seirama saat bertumbuh
masing-masing ingin menjauh, padahal dulunya sulit dipisahkan
masing-masing merasa cepatlah waktu berlalu,biar segera terpisahkan
padahal dulunya waktu terasa cepat ketika bersama
masing-masing merasa tidak ada bahan untuk diceritakan lagi padahal dulunya segala hal jadi bahan pembicaraan
masing-masing merasa dia berubah, padahal sebenarnya tidak ada yang berubah selain ketakutan mereka sendiri

Asing pada orang yang dulunya sering bersama
seketika asing dengan semua yang ia punya, semua yang ia lakukan, semua yang ia bicarakan
segan saat menyapa, diam saat melihat
kaku seketika saat bersama mereka
bingung seketika saat memulai pembicaraan

haruskah lari ketika bertemu? haruskan berbalik ketika tidak sengaja berpapasan?
apakah harus tersenyum atau berpaling saat bertemu? 
dan masih perlukah basa basi demi kata menyapa?



Time’s to say goodbye

Posted by Unknown | 02.40 Categories:
This is your last day
Tapi tidak berarti apa apa
Lewat saja, tidak akan ada memori apapun
Tinggal pergi dan lupakan
Apa yang tertinggal janganlah diingat lagi, apa yang kurang janganlah ditambahkan lagi, apa yang salah lupakan semua
Cukupkan, cukupkan, cukupkan semuanya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hanya perlu waktu sejenak, sebentar, entah bagaimana caranya, entah lewat apa caranya
Berfikir bahwa akan ada perubahan di detik terakhir, ternyata hanya tinggal harapan
Berharap untuk paham dan sadar memang percuma
Penggerak hati bukan aku maka berharap pada manusia sama saja, hanya ada dua, kecewa atau bahagia
Diri pun tidak bisa memaksakan keinginan dalam hati, karna memang tidak ada lingkaran kesepakatan
Skali lagi, yang tersisa hanya harapan dan skali lagi hanya tinggal harapan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kekesalan, keinginan, keperluan, angan, rangkaian kata, rasakan dan bayangkan saja telah diungkapkan
Karna terlalu sulit untuk memulainya, terlalu tinggi ego untuk menjabarkan segalanya,
Dipendam, dirasakan, diabaikan, biarpun pada akhirnya sakit pada diri sendiri
Sambil berharap semuanya baik-baik saja, sambil berharap tidak akan ada yang terluka, sambil berharap akan ada waktu untuk mengulang semuanya dan menjelaskan segalanya
Well, enjoy your day,
biar ini berakhir apa adanya, lepas begitu saja dan hanya satu yang rasakan
biar satu saja yang terbiasa dengan kondisi ini

Selasa, 29 April 2014

Congrats

Posted by Unknown | 23.11 Categories:
Selamat buat kamu yang sudah menemukan warna baru dalam langkah hidupmu,
Selamat buat kamu yang sudah meninggalkan warna lama yang sudah mulai pudar,
Selamat buat kamu yang sudah berhasil menemukan titik kebahagiaan berada di negri ini
Selamat buat kamu yang sudah membuat tersenyum orang-orang di sekitar kamu
...
Doakan semoga warna kelam ini bisa lepas dari saya dan digantikan dengan warna yang lebih terang lagi
Doakan semoga saya bisa menyusul untuk mendapatkan warna itu dan mencapai titik kebahagiaan meskipun tidak setara dengan dirimu.
...
Allah may bless us

Kamis, 24 April 2014

Biasa Berada Pada Ketidaknyamanan

Posted by Unknown | 08.13 Categories:
Ketikaaa...
Ada suatu masa ketika orang-orang pergi dari hadapan kita dan kembali lagi. Tapi mungkin akan ada suatu saat ketika orang itu pergi dan tidak pernah menoleh untuk kembali
Ada suatu masa ketika kesendirian menjadi obat untuk ketenangan diri, tetapi sosialisasi akan tetap diperlukan untuk menambah kebahagiaan dalam hidup
Ada suatu saat ketika merasa tidak perlu semua tau apa yang ada di fikiran tetapi perlu waktu untuk membagi agar kerumitan yang dihadapi dapat diuraikan
Ada suatu waktu ketika kita tidak perlu orang tau dimana keberadaan kita tetapi setiap saat kita ingin orang sadar bahwa kita ada di lingkungan mereka terutama saat kita berjalan beriringan
Ada suatu waktu dimana perasaan disembunyikan dan memasang topeng wajah tetapi di waktu lain kita perlu pengingat untuk segera melepaskan topeng itu
Dan ada saat dimana kita ingin menyembunyikan kesedihan yang dirasakan tetapi kita tetap ingin mengekspresikan kebahagiaan di hadapan semua orang yang berbahagia
…….
Sudah biasa menghadapi kepergian setiap orang yang tanpa pernah menoleh untuk kembali. Sudah biasa menerima orang-orang pergi dan seakan-akan penyebab perginya adalah kesalahan kita. Sudah biasa merasakan bahwa keberadaan diri seolah-olah menjadi ‘pengganggu’ bagi orang lain pada jalan hidupnya. Sudah biasa menghadapi segala hal ini sendiri dan sudah biasa menyunggingkan senyum miris dan tanpa seorang pun pernah sadar akan arti senyum itu.
Betah? Ya betah. Karena tidak akan pernah disadari dan baiknya tidak perlu semua orang tau. Yang perlu dilakukan hanya menunjukkan sisi kebahagiaan sekalipun kebahagiaan itu tidak pernah ada pada saat ini.
……..
Memang sifat diri setiap insan akan berbeda. Sebagian kecil akan ada yang dianggap ‘aneh’ dan berbeda sehingga pantas untuk dijauhi dan ditinggalkan orang. Ketika kita berjalan beriringan dan keanehan ditemukan maka berbelok ke jalan berbeda dianggap sebagai salah satu ‘cara aman’ agar tidak perlu meluruskan hal yang aneh ataupun menerima keanehan itu sendiri. Memang bukan orang yang tepat untuk menerima keluhan, memang bukan orang yang tepat untuk berbagi kisah, memang bukan orang yang aman untuk menyimpan kisah. Memang tidak memiliki semua yang dimiliki oleh orang-orang “normal” lainnya. Tidak pernah dianggap baik diantara orang-orang baik sekalipun orang-orang menganggap kita baik.
Maka untuk sekedar basa basi untuk hal yang basi pun akan berat dilakukan karna memang tidak semua perlu tau apa yang masing-masing lakukan. Yaaa benar, karna bukan urusan masing-masing. Jadi tidak perlu membuang energi untuk sekedar berbasa basi ria. Menghabiskan waktu kita untuk hal yang tidak penting, buat apa?
Tapi asalkan tau, hal-hal ringan itu yang membuat keberadaan diri yang dianggap hilang ini seolah-olah ada, sekalipun berbayang. Tidak perlu banyak cerita, tidak perlu banyak mengungkapkan apa yang anda rasakan, tidak perlu menjelaskan segala hal yang anda lakukan. Tetapi bayangan ini seolah-olah merepresentasikan bahwa di fikiran anda orang ini benar adanya sekalipun kemudian anda melupakan dan melepaskannya kembali. Sekedar hal sederhana itu sudah lebih dari segalanya. Lebih baik adanya dari dianggap hilang menjadi bayangan daripada hilang dan tidak peduli kemana arahnya pergi.
Seperti layang-layang yang putus, ada yang dibiarkan pergi dan ada yang dikejar oleh anak-anak. Sekalipun tidak berhasil di dapatkan, setidaknya layang-layang putus ini dianggap ‘menarik’ untuk dikejar oleh mereka daripada yang dibiarkan pergi dan tidak seorang pun menoleh kepadanya sekalipun ia adalah layang-layang yang mahal dan indah.
………
Sebelum pergi ini, mungkin banyak terdapat utang budi. Tidak, bukan anda. Tapi saya. Banyak sekali dan tidak tau bagaimana membalasnya selain doa semoga ikhlas itu ada pada kita. Tidak, tidak perlu mengungkapkan apa yang sudah saya lakukan, karna memang tidak ada. Tidak ada sedikitpun hal berharga yang pernah dilakukan, karna memang tidak berharga dan tidak ada gunanya juga. Kalaupun ada, mungkin cuma secuil dan lagi lagi terlupakan. Saya pun tidak ingin anda mengingatnya.
Sejarah yang pernah ada, biar aja buat penambah bumbu cerita dimasa depan. Karna yang kita hadapi adalah hal sekarang, bukan kemarin. Ingat, sekedar penambah bukan bumbu utama. Jadi jika ada hal yang baru datang, bahagialah dengan hal tersebut, bukan berkutat dengan hal lama yang anda sendiri sudah bosan menghadapinya. Karna hal yang baru itu lebih banyak mengenalkan anda pada suatu yang baru.
…….
Ternyata pada suatu waktu pijakan diri masih ditempat yang lama, dan tidak ada hal baru yang datang tetapi yang ada malah hal yang lama yang terus menerus pergi sampai merasa minus pada diri sendiri. Tidak, tidak perlu kasian, tidak perlu iba, tidak perlu prihatin karena kembalikan pada keadaan sebelumnya, ini sudah biasa.

Jumat, 04 April 2014

Sinema Trans TV

Posted by Unknown | 06.59 Categories:
Sekitar sebulan yang lalu saya iseng nonton bioskop Indonesia di Trans TV. Temanya tentang seorang gadis yang terobsesi menjadi model terkenal tetapi ia berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ibunya cuma penjual baju bekas. Sebenarnya tema-tema serupa sudah sering diceritakan dan endingnya pun sudah bisa kita tebak tetapi ntah kenapa FTV ini cukup "menggelitik" saya sehingga beberapa part seolah 'menyentil' diri saya sendiri. 
Well, sedikit ceritanya si model ini (waktu itu diperankan oleh Kiki Amalia) diajak ke diskotik oleh pacarnya. Diceritakan di FTV ini bahwa dia berada di usia sekolah (SMA). Di diskotik itu, si model bertemu dengan agency model (diperankan Donny Damara) dan akhirnya ia dirayu untuk ikut bergabung ke agency model yang dimilikinya dengan iming-iming akan dijadikan model terkenal. Disamping itu tentu bapak ini ingin yang 'lebih' daripada sekedar modelnya (semoga mengerti). Singkat cerita memang ia berhasil menjadi model dengan bayaran yang mahal meskipun baru terjun ke dunia model karna ada 'main' dengan bos sendiri. Akhirnya ia menjadi sombong karna sudah diberi kekayaan yang berlimpah dan pada akhirnya pergi meninggalkan ibunya (keluar dari rumah, red). Tidak cukup 'main' dengan bos, model ini juga 'main' dengan fotografernya dan ia dijanjikan pula akan naik tingkat ke dunia internasional dengan syarat mentransfer sejumlah uang agar impiannya berhasil. Padahal itu cuma akal-akalan dari fotografer tersebut agar bisa memeras si model ini. Di akhir cerita, semua kekayaan si model ini habis karna direbut semua oleh istri dari bosnya, dirampok di jalan, dll. Yaaa bisa ditebak pada akhirnya ia tobat, ditolong oleh ibunya, dimaafkan oleh ibunya dan kembali ke jalan yang benar. 
Ada beberapa hal yang buat saya miris meliat ini. Contohnya, ketika si model diajak oleh pacarnya ke diskotik, dengan masih menggunakan seragam SMA, pacarnya mengatakan "pakai baju yang seksi ya". Perkataan ini membuat saya bertanya "apa memang seperti itu anak SMA jaman sekarang?". Anak SMA ke diskotik, seksi-seksi, apa yang dibaca dan ditontonnya selama ini kalo sudah berbicara hal seperti itu, sudah ke diskotik? Belum lagi dengan mudahnya si model terperangkap dalam pelukan kaum hidung belang itu. Berani main-main dengan orang baru, anak SMA woy.. hidup masih panjang. Seperempat abad aja belum tapi sudah mengorbankan harga diri sendiri. Ilmu masih belum apa-apa, pengalaman masih minim, skill baru terasah. 
Kemudian tingkah laku si model membuat saya bertanya, apa memang orang islam seperti itu ketika terobsesi dengan cita-citanya? Apa segitu bodohnya menerima tawaran dari lelaki tanpa menyaring, mencari informasi, atau apapun itu biar tidak terjebak, tidak salah langkah? Ibunya digambarkan orang yang sederhana dengan hijab yang meliputi dirinya tetapi anaknya terkenal dan congklak. Apa seperti itu keadaan umat islam sekarang? Kalo yang nonton ini orang non islam, maka yang dibayangan dia adalah, umat islam begitu mudah tergiur harta. 
Memang sih itu hanya sekedar tontonan belaka. Cerita fiksi yang hanya ada dari imajinasi sang Sutradara dan penulis skenario. Tapi dari situ secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan nyata. Maka tidak heran banyak anak yang berani melawan orang tuanya, malu mengakui pekerjaan orang tuanya sekalipun ia tau kalo itu pekerjaan yang halal, banyak yang mencari kesuksesan dengan cara instan atau menganggap simbol kesuksesan adalah rumah dan mobil. 
Bisa jadi tontonan ini akan menginspirasi sebagian orang untuk berlaku demikian atau sebaliknya memang kenyataannya seperti itulah dikehidupan nyata yang dituangkan dalam apa yang mereka sebut dengan 'Bioskop Indonesia'. 
aahh...semoga ke depannya tv yang dulu saya banggakan ini bisa selektif dalam membuat cerita. Menayangkan FTV yang berkualitas dan tidak murahan seperti ini. Tidak perlu membawa bawa agama, menampilkan orang beristigfar dll karna terus terang saya sendiri malu. Malu karna seolah itu menggambarkan orang islam saat ini meskipun cerita di kehidupan nyata mungkin tidak serupa. 

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube