Sabtu, 13 Februari 2016

sisa waktu

Posted by Unknown | 00.05 Categories:
Pagi itu, rombongan embun turun menambah sejuknya hari.
Kabut menyelimuti barisan pegunungan dan menyisakan puncak-puncaknya
Sarapan indah bagi mata yang telah lama tidak melihat betapa indahnya ciptaan Sang Pencipta di salah satu sudut kota, yang hanya setitik tempatnya di muka bumi.
Penyegar bagi jiwa, mengucap syukur sebagai pengingat atas kealpaan dan ketinggian hati
Diam..menikmati... indahnya rangkaian alam itu,
Dibawahnya tersebar rangkaian beton bertingkat dan atap-atap yang terlihat mungil, sebagai tanda padatnya kehidupan makhluk-makhluk-Nya di sudut kota ini
Tampak sesekali ada burung besi yang melintas, baik yang akan datang maupun berangkat
Tidak henti-hentinya hati ini mengucap kekaguman atas keindahan yang terbentang

...
Ketika ucapan kata pulang yang sebenarnya sangat tidak ingin didengar mendadak mengubah segala keindahan yang terbentang itu
Keindahan itu tidak dapat menyembunyikan dengan kecemasan dan kesedihan
Keindahan itu tidak dapat mengobati rasa takut
Keindahan itu tidak mampu membalikkan kebahagiaan di pagi-pagi sebelumnya
dan keindahan yang hadir terbentang itu tidak selaras dengan ketidakmampuan untuk menatap ke belakang demi menahan emosi dalam diri

Saat saling menggenggam sembari menguatkan bahwa akan ada perubahan dengan jalannya masing-masing
Saat saling berhadapan kemudian meyakinkan bahwa jalan yang berbeda akan membawa pada hasil yang disepakati bersama
Saat melepaskan senyum lalu alunan ceria itu hadir
Saat diam kemudian khawatir jika ada hal yang disimpan dan tidak mampu dipahami
 
Sepuluh menit yang berharga
Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, keresahan, kekesalan,
Sepuluh menit yang berharga
Ketika berada sangat dekat dan saat itu lepaslah semua kekacauan dalam pikiran
Saling diam, saling dekat, sambil menatap keindahan lukisan nyata di depan kedua pasang mata,
sambil meyakinkan janji dan rencana akan terpenuhi seperti berjalan di depan mata
Saat-saat sangat dekat yang sulit terhapuskan, cukup tersimpan rapat dalam memori ini, getaran hati dan diri yang diam terpaku, seperti tidak sadar bahwa ini adalah dia yang sudah sangat dekat padahal sebelumnya hanya suara yang sampai
Kemudian menyadari  bahwa kembali akan ada suara saja yang menyapa tanpa ada lagi raga yang akan bertemu
Sepuluh menit yang berharga telah berlalu
....
Sepuluh menit terakhir, berdoa semoga akan ada keajaiban perubahan pikiran.
Nyatanya semua berjalan sesuai rencana dan menyisakan lima menit terakhir
Lima menit terakhir...
Rangkaian barisan pegunungan, kabut, awan, embun, udara sejuk, ucapan kekaguman terlintas kembali
Bersyukur bisa menikmati keindahan pagi hari dengan seorang yang menawarkan ketenangan
Dua menit terakhir
Berdoa semoga setiap langkah dan rencana perlahan dapat berjalan dan saatnya memulai fondasi keyakinan dibalut kegigihan usaha
Satu menit terakhir, saling pamit, ucapan terima kasih atas apa yang telah berlalu beberapa hari ini serta pesan singkat
Tiga menit berlalu, menoleh dan meyakinkan semua akan baik-baik saja 
.....
Lima hari berlalu, semoga akan ada kesempatan menikmati lukisan-lukisan nyata itu lagi
pada waktu yang lebih lama


0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube