Minggu, 23 Februari 2014

Introduction of Ventilation Industry

Posted by Unknown | 07.03 Categories:
Ventilasi adalah metode yang populer dalam mengurangi paparan kontaminan udara ke pekerja. Ventilasi juga berguna untuk mencegah akumulasi dari gas yang mudah meledak atau terbakar, uap atau debu. Jika modifikasi proses atau kontrol lainnya tidak dibawah konsentrasi yang diizinkan maka ventilasi sering menjadi pilihan yang tepat. Tujuan lainnya dalam penggunaan ventilasi adalah untuk melindungi kesehatan pekerja serta mencegah terjadinya kebakaran/eksplosif. 

DILUTION VS LOCAL EXHAUST 
Ada dua jenis ventilasi : dilution/general ventilation (GV) dan local exhaust ventilation (LEV)
1. Dilution Ventilation, disebut dilution karena ketika kontaminan masuk di suatu ruangan maka ia akan bercampur dengan udara yang ada di ruangan tersebut. Secara natural/mekanik, udara akan mendilusi kontaminan. DIlusi ventilasi dapat digunakan dengan syarat : 
  • Jumlah kontaminan yang ada di ruangan kecil 
  • Ada jarak yang cukup jauh antara pekerja dengan sumber kontaminan 
  • Kontaminan memiliki nilai toksisitas yang rendah atau bahaya kebakarannya rendah 
  • Tidak ada sistem penyaringan udara untuk menyaring kontaminan sebelum dilepaskan ke lingkungan
  • Percampuran antara kontaminan dan udara tidak menimbulkan korosi atau masalah lainnya 
  • Kelemahan utama dari dilution ventilation adalah besarnya volume udara untuk mendilusi kontaminan yang diperlukan dan sulit mengontrol paparan pada pekerja yang dekat dengan sumber kontaminan ketika dilusi tidak terjadi. 

2. Local Exhaust Ventilation, ialah ventilasi yang menangkap atau mengambil kontaminan langsung dari sumbernya dari kegiatan kerja sebelum ia masuk ke lingkungan kerja. Sistem ini terdiri dari satu atau lebih hoods, ducts, air cleaner (jika perlu) dan fan. Kelebihan dari penggunaan LEV ini adalah dapat meremove kontaminan lebih baik daripada hanya mendilusikannya. Kelebihan selanjutnya adalah sistem memerlukan aliran udara yang lebih sedikit daripada dilution/general ventilation untuk sistem dalam aplikasi yang sama. Sayangnya kelemahan LEV ini adalah kesulitan dalam desain karena ada beberapa bagian LEV yang harus didesain. Bentuk hood harus dirancang dengan baik dan lokasinya disesuaikan dengan titik kontaminan, fan dan duct harus didesain dengan baik sesuai dengan jumlah udara/kontaminan yang akan melalui hood. 

Kegunaan Ventilasi 
  • Comfort/kenyamanan -- Panas, bau, dan asap rokok dapat diremove dari ruang kerja dengan exhaust ventilation. Dilution ventilation sering digunakan untuk mengontrol temperatur, kelembaban, beban panas dan memberikan sirkulasi udara segar di ruangan. 
  • Material Control dan Reuse -- LEV dapat digunakan untuk konservasi material. Hal ini juga akan membantu mengurangi masalah housekeeping. Sebagai contoh serbuk gergaji (sawdust) yang dapat menyebabkan masalah kesehatan sehingga kebanyakan dikumpulkan dengan melalui LEV karena sawdust ini jumlahnya banyak di udara dan banyak terkumpul di lantai sekitar peralatan. Maka mengumpulkan dengan LEV dirasa lebih efisien daripada membersihkannya 
  • Community Environmental Protection -- Perlindungan lingkungan dapat dihubungkan dengan reuse material dan remove kontaminan sebelum dilepaskan ke lingkungan. Namun pada dasarnya perlindungan lingkungan tujuannya adalah untuk meremove material sehingga residu yang dilepaskan ke udara sesuai dengan standar yang berlaku. Contoh standar asbes, merkuri dan beryllium di atmosfer yang ditetapkan oleh US Environmental Protection Agency. n

Teknik Kontrol Paparan Lainnya 
Ventilasi adalah salah satu cara untuk mengurangi paparan pada pekerja. Paparan zat yang diterima oleh pekerja berhubungan dengan jumlah kontaminan di udara dan waktu pekerja menghirup udara tersebut dengan konsentrasi tertentu. Faktor yang akan mengurangi jumlah paparan dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah kontaminan yang ada di breathing zone atau waktu pekerja berada di ruangan tersebut. 
Kontrol Sumber 
Untuk mengurangi jumlah paparan pada kontaminan yang ada di lingkungan kerja yaitu : 
  • Preventive maintenance untuk memperbaiki kebocoran atau faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan emisi 
  • Mengganti material yang toksik dengan yang kurang toksik. Sebagai contoh mengganti pelarut benzene dengan carbon tetrachlorida. contoh lain, subtitusi abrasive artifisal untuk sand dalam operasional abrasive blasting. 
  • Merubah proses untuk mengurangi jumlah kontaminan yang ada

Modifikasi Jalur Paparan 
Jalur paparan adalah rute dimana kontaminan berpindah dari sumber ke breathing zone pekerja. Ketika dilution ventilation digunakan, akan mempengaruhi jalur paparan karena terjadi dispersi dan pergerakan kontaminan sehingga akumulasi sekitar proses atau dalam ruang kerja dapat berkunrang. Untuk pilihan ini termasuk : 
  • Memperpanjang jalur paparan dengan meningkatkan jarak antara sumber dan pekerja. Dilution rate akan dipengaruhi oleh aliran udara dan gerakan udara lainnya tetapi kebanyakan konsentrasi kontaminan akan berkurang dengan peningkatan jarak dari sumber.
  • Menghalangi jalur paparan dengan penyangga fisik seperti pintu atau baffle untuk menghalangi perpindahan kontaminan udara masuk ke arah pekerja. 
  • Isolasi proses atau pekerja. Biasanya ini melibatkan perpindahan satu atau lebih ke ruangan berbeda untuk meminimisasi tingkat paparan dan waktu paparan. 
  • Tingkat kontaminan udara dapat dimotnor secara kontinu dengan alarm sensor ketika konsentrasi melebihi tingkat yang diperbolehkan. Apabila alarm berbunyi maka pekerja atau supervisor mengambil langkah untuk mengurangi tingkat kontaminan di udara. 

Employee Steps to Reduce Exposure 
Ada beberapa teknik untuk mengurangi paparan dengan mengubah pola kerja atau melindungi pekerja : 
Kontrol paparan seperti penjadwalan pekerja atau rotasi pekerja sehingga pekerja waktu pekerja pada area dengan konsentrasi yang tinggi tidak lama dan dapat mencegah overexposure
Alat pelindung diri (APD) seperti alat bantu pernafasan. Jenis-jenisnya dapat dilihat pada gambar berikut : 
Training dan edukasi juga penting untuk mengurangi paparan. Jika tidak ada kontrol bau atau alat sensor, pekerja tetap mengetahui bagaimana paparan dapat terjadi. Apabila mereka mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang efeknya maka pekerja akan sadar untuk menjaga kesehatannya sehingga paparan dapat berkurang. 

KAPANKAH KONTROL DIPERLUKAN? 
Standar OSHA, dalam standar ini ada nilai standar paparan suatu bahan kimia yang boleh diterima oleh pekerja untuk berbagai macam zat. Inilah yang biasanya menjadi acuan dalam penentuan standar dan metode pengambilan sampel untuk menganalisa jumlah paparan yang diterima oleh pekerja. 
Meminimisasi paparan, tidak semua standar dari OSHA mencantumkan semua bahan kimia atau zat yang ada. Serta apabila suatu paparan menyebabkan ketidaknyamanan pada pekerja atau efek kesehatan yang merugikan, maka paparan harus dikurangi meskipun di jika dibandingkan dengan standar OSHA tidak ada yang melebih baku mutunya. 

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB?
  • Safety Department, karena bertanggung jawab untuk menguji kemampuan kinerja sistem ventilasi menggunakan alat pengukur kecepatan atau tekanan
  • Plant Engineer, yang biasanya memahami proses di suatu industri sehingga perlu mengidentifikasi dimana emisi berasal dan bagaimana sistem perangkat2 yang ada. 
  • Production Department, bertanggung jawab untuk memastika ventilasi digunakan ketika diperlukan dan menjadwalkan pekerjaan yang memerlukan ventilasi di suatu area atau mesin dengan aliran udara cukup 
  • Melibatkan pekerja 



0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube